Smart Office: 6 Elemen Teknologi Bangunan Cerdas

Share
Teknologi bangunan - Smart Offices

Teknologi bangunan cerdas atau yang sering disebut sebagai bangunan pintar (smart building) adalah konsep di mana sebuah bangunan dapat memanfaatkan teknologi untuk mengotomatisasi dan mengoptimalkan berbagai aspek operasionalnya.

Contohnya seperti kontrol ventilasi, pencahayaan, keamanan, temperatur ruangan, serta berbagai sistem lingkungan lainnya. Sebab, konsep ini berpusat pada pengumpulan data melalui sensor, perangkat Internet of Things (IoT), dan layanan lainnya di dalam gedung.

Data dari sensor tersebut kemudian digunakan untuk menyesuaikan sumber daya secara otomatis sesuai perubahan lingkungan atau kondisi. Misal saat suhu panas, sistem bangunan cerdas bisa mengurangi suhu AC. Jadi, ketahui apa saja elemen yang mempengaruhinya.

6 Elemen Teknologi Bangunan Cerdas untuk Kantor

Terdapat enam elemen kunci dalam penerapan smart building untuk bangunan kantor yang dapat mengubah cara Anda bekerja dan mengoptimalkan penggunaan ruang serta sumber daya. Berikut ini rincian lengkapnya:

1. Analisis untuk Sistem Bangunan Cerdas

Salah satu komponen utama dari sistem bangunan cerdas adalah kemampuannya untuk melakukan analisis data. Ini memungkinkan sistem untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang penggunaan ruang, sumber daya, dan energi.

Data yang dikumpulkan dari sensor seperti suhu, cahaya, penggunaan ruangan, atau kualitas udara digunakan untuk memahami bagaimana penghuni berinteraksi dengan gedung tersebut dan bagaimana suatu bangunan dapat berfungsi lebih efisien.

2. Produk dan Perangkat Bangunan Pintar

Produk dan perangkat bangunan pintar adalah komponen kunci dalam teknologi bangunan cerdas untuk kantor. Ini mencakup berbagai perangkat keras fisik dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan berbagai aspek operasional gedung. Beberapa produk dan perangkat penting yang umum digunakan meliputi:

3. Teknologi Pencahayaan

Ini mencakup lampu yang dapat diatur tingkat kecerahannya berdasarkan tingkat cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan. Contohnya ketika ada cahaya alami yang cukup, maka lampu akan berpindah ke mode hemat energi.

4. Teknologi HVAC

Sistem ini mengotomatisasi kontrol pemanasan, ventilasi, dan pendinginan agar dapat menyesuaikan suhu secara otomatis berdasarkan tingkat kehadiran manusia, suhu eksternal, dan perubahan cuaca secara lebih efisien.

5. Perangkat Keamanan

Ini mencakup kamera keamanan cerdas, sensor gerakan, dan perangkat pengawasan lainnya untuk membantu menjaga keamanan gedung, mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan memberikan pengawasan.

6. Sensor Kualitas Udara

Sensor ini mengukur faktor seperti kadar gas karbon, kelembaban, bahkan tingkat polusi udara. Sehingga, ini dapat membantu menjaga lingkungan kerja yang lebih sehat dengan mengidentifikasi masalah kualitas udara pada kantor.

Selain beberapa contoh di atas, masih banyak lagi contoh produk dan perangkat cerdas lainnya yang bisa diterapkan pada teknologi bangunan cerdas. Berbagai perangkat tersebut saling bekerja sama untuk menciptakan gedung kantor yang lebih efisien demi meningkatkan produktivitas dan kualitas lingkungan kerja.

7. Jaringan Bangunan Cerdas

Karena banyaknya perangkat dalam teknologi smart building yang menggunakan koneksi internet untuk berkomunikasi dan berbagi data, maka jaringan yang kuat sangat penting untuk dimiliki.

Teknologi jaringan yang andal dan berkecepatan tinggi akan membantu memastikan bahwa semua komponen dalam sistem bangunan cerdas dapat beroperasi tanpa gangguan atau hambatan.

8. Prosesor dan Server

Selanjutnya, teknologi bangunan cerdas juga memanfaatkan prosesor sebagai alat untuk mengotomatisasi perubahan dalam berbagai komponen bangunan. Selain itu, dibutuhkan pula server yang dapat menyimpan basis data dari seluruh perangkat yang digunakan dalam sebuah bangunan cerdas.

Umumnya, sistem bangunan cerdas dapat di-hosting di server sendiri dalam gedung atau menggunakan cloud. Namun jika dibandingkan, sistem cloud bisa memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan potensi untuk otomatisasi lebih lanjut.

Sebab, sistem cloud dapat memungkinkan siapa saja untuk mengakses dan mengelola sistem melalui perangkat seluler dari lokasi mana pun. Namun, server di dalam gedung juga bisa menjadi opsi sebab bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

9. Sensor Bangunan Pintar IoT

Sensor adalah salah satu komponen utama dalam sistem teknologi bangunan cerdas. Pasalnya, sensor dapat mengumpulkan data internal dan eksternal yang digunakan oleh sistem untuk membuat keputusan tentang penggunaan ruang, sumber daya, atau energi.

Jenis sensor pada bangunan cerdas sendiri bisa bermacam-macam, tergantung tujuan penggunaannya. Bisa berupa sensor suhu, sensor gerakan manusia, sensor kelembaban udara, sensor polusi udara, dan lain sebagainya.

10. Konektivitas Keamanan

Terakhir adalah konektivitas keamanan. Adanya manajemen akses cerdas dalam teknologi smart building akan membantu mengurangi risiko orang lain yang masuk tanpa izin ke dalam bangunan kantor.

Selain itu, pengguna dan pengunjung yang diizinkan untuk masuk juga dapat menggunakan berbagai jenis teknologi kredensial sebagai pengaman. Contohnya seperti teknologi berbasis mobile dan teknologi biometrik seperti sidik jari untuk mengakses pintu masuk gedung maupun akses ke area tertentu lainnya.

Dalam dunia yang semakin terhubung dengan internet, teknologi bangunan cerdas menjadi kunci untuk mengoptimalkan kinerja kantor-kantor modern. Pelajari cara kerja kantor cerdas dan peralatan kantor yang dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi kerja bersama Smart Offices melalui halaman blog kami di sini!

Butuh informasi lebih lanjut?

Get A Free Consultation with Us

Contact Form

More Articles