Teknologi pencetakan 3 dimensi atau yang sering Anda sebut sebagai 3D printing kini semakin populer dan banyak masyarakat menggunakannya untuk mendukung berbagai keperluan kantor dan bisnis. Sebagai contoh, dapat Anda gunakan untuk mencetak prototipe dari sebuah produk yang akan diluncurkan.
Ada berbagai keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika memanfaatkan teknologi printing yang satu ini. Namun, jangan lupa untuk mengetahui pula informasi lainnya! Misalnya jenis bahan yang bisa Anda gunakan dan kekurangan yang sebaiknya Anda pertimbangkan sebelum penggunaaan teknologi cetakan ini.
Jenis Bahan yang Digunakan pada 3D Printing
Dalam melakukan pencetakan 3 dimensi, bahan yang Anda perlukan yaitu filamen. Ada beberapa jenis filamen yang umum digunakan dalam pencetakan 3D ini, antara lain sebagai berikut:
- ABS
Pertama, ada bahan acetonitrile butadiene styrene yang merupakan kepanjangan dari ABS. Inilah filamen yang paling banyak orang pakai untuk pencetakan 3D, karena stabil terhadap suhu, tahan lama, dan mudah untuk membersihkannya.
- PLA
Kedua, ada polylactic acid yang juga populer masyarakat gunakan karena merupakan bahan alami dan harganya terbilang cukup murah.
- HIPS
Selanjutnya, ada HIPS atau high impact polystyrene yang memiliki kekuatan bahan tergolong sangat tinggi, sehingga hasil cetakannya pun akan lebih kuat daripada jenis bahan lainnya.
Baca Juga: Inilah Alat-Alat Kantor yang Wajib Ada dalam Smart Office
Proses Pembuatan 3D Printing
Ada beberapa tahap dalam melakukan pencetakan 3 dimensi ini, berikut adalah penjelasan setiap langkah pentingnya:
- Membuat Model Digital
Langkah pertama dalam proses pembuatan cetakan ini yaitu dengan membuat model digital. Model tersebut merupakan visualisasi dari jenis objek yang rencananya akan dicetak.
Anda perlu memecah model tersebut menjadi berbagai bagian yang lebih kecil, supaya lapisannya dapat tercetak secara bertahap dengan detail yang Anda inginkan.
- Melelehkan Bahan
Selanjutnya, diperlukan proses untuk melelehkan filamen dari berbagai bahan yang dapat Anda gunakan, misalnya logam atau plastik. Setelah filamen tersebut meleleh, kemudian dapat tertekan oleh mesin pencetak dan akan keluar lapisan pertama dari objek cetakan.
- Melanjutkan Proses Pencetakan
Setelah selesai mencetak lapisan pertama, selanjutnya mesin akan membuat ruang baru untuk melakukan pencetakan lapisan kedua. Begitulah seterusnya sampai semua lapisan telah selesai tercetak dengan sempurna.
- Finishing
Setelah selesai mencetak, tahap yang perlu Anda lakukan yaitu finishing dengan menghilangkan berbagai support yang mengganggu, sehingga hasil cetakan pun menjadi lebih halus.
Kelebihan 3D Printing
Ada berbagai kelebihan yang bisa Anda dapatkan jika memanfaatkan jenis printer yang satu ini, misalnya sebagai berikut:
- Prosesnya Cepat
Pertama, proses dari pencetakan 3 dimensi ini terbilang cepat, karena terdapat berbagai alat canggih yang mendukungnya. Tanpa perlu waktu lama, Anda bisa mendapatkan hasil cetakan 3D yang memuaskan.
- Cetakannya Akurat dan Detail
Kelebihan selanjutnya dari 3D printing yaitu dapat menghasilkan cetakan yang akurat dan detail. Serta akan menghasilkan objek yang dapat serupa dengan desain digital yang sudah Anda buat sebelumnya. Hasil tersebut akurat dengan berbagai detail yang cenderung sempurna dan memuaskan.
- Bisa Dimanfaatkan untuk Duplikasi Produk
Kelebihan selanjutnya, cetakan ini dapat Anda manfaatkan untuk melakukan berbagai duplikasi produk, misalnya untuk pakaian, mainan, mobil, perhiasan
Kekurangan 3D Printing
Selain berbagai kelebihannya, ternyata mesin cetak 3D ini masih memiliki berbagai kekurangan yang mungkin saja dapat membuat Anda mempertimbangkan ulang penggunaannya, misalnya sebagai berikut:
- Masih Kurang Praktis
Sejauh ini, printer ini memang sudah terdapat berbagai teknologi canggih, namun sayangnya masih kurang praktis dalam proses pencetakannya.
Penyebabnya karena rata-rata setiap printer hanya bisa mencetak untuk satu bahan saja, sehingga harus memakai berbagai jenis printer jika perlu mencetak banyak bahan berbeda.
- Barangnya Berat
Kekurangan selanjutnya yaitu 3D printer masih terbilang sangat berat, yaitu sekitar 33 kilogram. Ini tentunya sangat berbeda dengan jenis printer yang biasanya berfungsi untuk mencetak gambar atau dokumen biasa.
- Bahan Terbatas
Selanjutnya, bahan yang bisa Anda gunakan untuk mencetak juga masih terbatas, karena tidak semua jenis logam dan plastik bisa menjadi bahannya.
- Ukuran Ruang Cetak Terbatas
Hingga saat ini, teknologi untuk mencetak 3D masih berada dalam ukuran yang terbatas, sehingga tidak bisa mencetak ukuran besar dalam sekali proses. Jika ingin mencetak objek yang cukup besar, maka perlu adanya pencetakan dalam beberapa bagian kecil lalu menyatukannya.
- Meningkatkan Risiko Pembajakan
Kekurangan terakhir yang dari 3D Printing ini yaitu printer ini dapat meningkatkan risiko pembajakan karena bisa memanfaatkan desain digital untuk proses cetaknya. Hal ini dapat mengurangi nilai dari suatu produk dan mencederai berbagai desain aslinya.
Pada dasarnya, ada berbagai jenis keperluan percetakan, terutama untuk kantor-kantor yang memang bergerak pada bidang tersebut. Selain itu, berbagai proses pembuatan produk pun membutuhkan dukungan dari sistem pencetakan yang tepat.
Pencetak 3D bisa menjadi solusi tepat bagi Anda yang memerlukan berbagai kelebihan yang dapat mendukung aktivitas Anda, namun jangan lupa untuk tetap memperhatikan kekurangannya juga supaya tidak mengalami kerugian dalam perusahaan atau bisnis.
Baca Juga: Pengertian, Tujuan, Manfaat & Perangkat Pendukung Otomatisasi Perkantoran
Berbagai kantor modern juga telah memanfaatkan teknologi 3D printing ini untuk berbagai keperluannya. Anda dapat juga mengunjungi laman blog Smart Office untuk mendapatkan inspirasi kantor modern terbaik yang cocok untuk Anda, termasuk peralatan kantor yang bisa meningkatkan efisiensi pekerjaan.