Di era digital yang terus berkembang, konsep kantor pintar atau smart office telah menjadi lebih dari sekadar tren. Ini adalah solusi untuk mengelola kantor yang lebih efisien dan berkelanjutan. Salah satu contoh penerapannya yaitu melalui sistem bangunan cerdas.
Sistem smart building sendiri mengacu pada penggunaan Internet of Things (IoT) untuk menghubungkan dan mengontrol berbagai perangkat teknologi dalam sebuah bangunan. Tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dalam gedung.
Faktor Smart Office Adopsi Sistem Bangunan Cerdas
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa kantor yang menggunakan konsep smart office perlu mengadopsi sistem smart building. Mulai dari dukungan perangkat bangunan yang cerdas hingga karena sistem yang bersifat terbuka, berikut ini rincian lengkapnya:
1. Ketersediaan Produk Bangunan Pintar
Salah satu alasan utama untuk menggunakan sistem smart building adalah ketersediaan produk bangunan pintar yang semakin meluas. Produk yang dimaksud mengacu pada berbagai perangkat dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengotomatisasi dan meningkatkan efisiensi pengelolaan bangunan.
Contohnya seperti penggunaan sensor suhu, sensor cahaya, sistem keamanan terkoneksi, sistem kontrol energi, dan banyak lagi. Ketersediaan berbagai produk dan perangkat tersebut memungkinkan adanya integrasi ke seluruh infrastruktur gedung.
Berbagai perangkat ini membuat karyawan dan penghuni kantor bisa bekerja secara lebih fokus dan produktif. Selain itu, masih banyak lagi contoh penggunaan produk dan perangkat pintar di dalam sistem bangunan cerdas yang bisa meningkatkan kenyamanan dan efisiensi kerja.
2. Meningkatnya Biaya Energi
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh kantor pintar adalah meningkatnya biaya energi. Biaya energi yang terus meningkat dari berbagai perangkat yang ada dapat memberikan tekanan tambahan pada anggaran operasional kantor.
Oleh karena itu, mengadopsi sistem smart building adalah salah satu solusi cerdas untuk mengatasi masalah ini. Dengan menggunakan sistem bangunan cerdas, pengelola kantor dapat mengoptimalkan penggunaan energi secara lebih efisien.
Salah satu cara contoh penerapannya adalah dengan mengotomatisasi pengaturan suhu dan pencahayaan dalam bangunan. Sensor suhu dan sensor cahaya dapat mendeteksi perubahan kondisi di dalam ruangan dan menyesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan, agar tidak terjadi pemborosan energi.
3. Kondisi Cuaca Ekstrem
Kondisi cuaca ekstrem merupakan faktor lain yang menjadi alasan pentingnya menerapkan sistem smart building dalam lingkungan smart office. Pasalnya, cuaca ekstrem, seperti panas ekstrem atau cuaca yang sangat dingin, dapat berdampak pada kenyamanan penghuni kantor dan penggunaan energi.
Untuk itu, adanya sistem bangunan cerdas dapat membantu menyesuaikan kondisi internal bangunan secara otomatis. Contoh ketika suhu di luar gedung sangat panas, sistem dapat meningkatkan pengaturan pendinginan untuk menjaga suhu interior agar tetap dalam batas yang nyaman bagi penghuni.
Selain itu, sistem ini juga dapat merespons perubahan cuaca yang tidak terduga. Misalnya, jika cuaca ekstrem seperti badai tiba-tiba muncul, sistem keamanan cerdas dapat memberikan peringatan dini kepada penghuni dan mengambil tindakan untuk melindungi bangunan.
4. Pengurangan Risiko
Aspek penting lainnya yang harus diperhitungkan adalah pengurangan risiko. Risiko ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk risiko keamanan dan risiko kesehatan.
Dalam hal risiko keamanan, adanya sistem keamanan yang sudah terkoneksi seperti kamera cerdas yang terhubung ke jaringan dapat membantu memberikan pemantauan 24/7 terhadap gedung kantor.
Selain itu, sensor keamanan juga dapat mendeteksi potensi risiko lain, seperti kebocoran gas atau kebakaran. Contoh lain dalam risiko kesehatan, adanya pengendalian suhu dan kualitas udara dapat diotomatisasi untuk menjaga lingkungan.
5. Tingkat Hunian yang Berubah
Saat ini, adanya tren bekerja dari jarak jauh atau yang dikenal dengan konsep WFA (Work From Anywhere) telah mengubah tingkat hunian kantor menjadi lebih fleksibel dan fluktuatif.
Itu sebabnya, pengelola kantor harus dapat mengelola penggunaan ruang yang rentan berubah-ubah. Dalam situasi ini, sistem bangunan pintar dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaan ruang.
Adanya sensor-sensor yang terpasang di berbagai ruangan dapat memberikan data yang dibutuhkan. Sebagai contoh, sensor dapat mendeteksi apakah sebuah ruangan sedang digunakan atau tidak. Sehingga, sistem bisa menonaktifkan teknologi di dalam ruangan yang tidak sedang digunakan.
6. Sistem Terbuka
Maksudnya dari adanya sistem terbuka yaitu, berbagai komponen teknologi cerdas dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam sistem yang ada. Sistem terbuka ini mempermudah peluang untuk fleksibilitas dan skalabilitas.
Sehingga, pemilik kantor dapat memilih komponen yang sesuai dengan kebutuhan dan mengintegrasikannya ke dalam sistem tanpa masalah. Ini juga memungkinkan adanya pembaruan dan peningkatan sistem terkini sesuai perkembangan teknologi.
Selain itu, sistem terbuka dapat mendukung interkoneksi antar sistem. Misalnya, sistem keamanan dapat berkomunikasi dengan sistem pencahayaan untuk memberikan pencahayaan tambahan jika terdeteksi aktivitas yang mencurigakan.
Smart Offices adalah alternatif solusi penerapan kantor cerdas yang sudah mengadopsi sistem bangunan cerdas dalam operasionalnya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang inspirasi kantor modern dan peralatan kantor yang dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi kerja, kunjungi halaman blog kami!